DRAMA PENDEK
SAHABAT SELAMANYA
Kholis sedang sibuk mengerjakan sesuatu
di kelas.Pada saat itu Teteh datang.
Teteh :
“Kholis!”
Kholis :
“Iya!”
Teteh :
“Lagi ngapain tuh?”
Kholis :
“Lagi ngerjakan tugas.”
Teteh :
“Tugas apa?”
Kholis :
“Tugas Bahasa Indonesia. Sulit banjett. Kamu udah?”
Teteh :
“Alhamdulillah ya sesuatu. Udah tuh.(Sambil membuka tas dan mengambil
Buku
tugasnya). Ini..(Memberikan buku tugasnya).
Oh,
iya. By the way.Gimana kabar kamu dengan
Moo…”
Kholis :
“Hehehe..Sejauh ini baik – baik aja kok.Do’ain langgeng ya!”
Teteh :
“Wanipiro? Iya, iya.Pasti teman.”
Kholis : “Bentar deh, teh. Ngomong –
ngomong Rahma kok belum datang ya? Tumben
dia telat.”
Teteh :
“Opo yo eruh aku?.Hehehe, bercanda Khol.
Iya deh, coba kamu telfon dia”.
Kholis mengambil Handphone dari sakunya
dan mulai menelfon Rahma. Tetapi belum sempat tersambung, Rahma sudah berada di
depan pintu kelas. Namun kali ini wajahnya terlihat lesu dan pucat.Sepertinya dia
sedang memikirka nmasalah.
Rahma
masuk kelas…
Rahma :
“Assalamualaikum.”
Teteh&Kholis : “Walaikumsalam, Ma.”
Kemudian Rahma meletakkan tasnya di
meja.
Teteh : (Sambilberbisik) “Eh, Rahma kenapa
Khol? Kok kayak sedih gitu.”
Kholis : “Sampeyan tako kaku, aku takok sapa?!”
Teteh : “Serius ini, Khol! Sa’estu!Apa sih susahnya ngomong?..”
Kholis : “Hehe, maaf Teh. Iya, ya. Ada
apa sih Rahma kok sedih.
Rahma menghampiri Teteh dan Kholis.
Rahma : “Teh, ini tugasku.” (Menyodorkan buku
tugasnya).
Teteh : “Oke. Eh, Ma. Kamu kenapa? Sepertinya
ada masalah. Cerita kekita donk!”
Kholis : “Iya, Ma. Jangan dipendam sendiri
kalau ada masalah. Mungkin aku sama
Teteh bias bantu.”
Rahma : (Dengan wajah murung). “Enggak kok.Nggak
ada apa – apa.”
(Dengan senyum dipaksakan).
Teteh : “Nggak mungkin kalau nggak ada apa
– apa. Kamu biasanya nggak lesu
Kayak gini.”
Rahma : “Beneran deh, nggak ada apa –
apa. Oh ya bentar, aku mau keatas dulu,
dipanggil Pak Misbah.”
Kholis : “Iya deh. Nanti cepat kembali ya!”
Rahma : “Iya.”
Rahma pergi keruang guru.Saat Rahma keruang
guru, Kholis asyik sms-an.
Sedangkan
Teteh melihat pekerjaan Rahma.
Teteh : “Aduh, rempong ah cin! Dimana sih
ini tugasnya Rahma!”(Membolak – balikan
kertas).
Tiba – tiba dia terdiam saat membaca
sesuatu. Wajahnya tiba – tiba berubah menjadi sedih.
Kholis : “Eh, Teh! Kenapa tiba – tiba kamu
diam?”
Teteh : (Berjalan kearah Kholis) “Coba kamu
baca ini…!”
Kholis membacakan tulisan Rahma.
Kholis : “Apa?? (Histeris).Jadi dia sedih
karena ingin beli kotak pensil tapi nggak punya uang?”
Teteh : “Iya, Khol.” (Sedih).
Kholis : “Ahha!! (Senang karena mendapat
ide).Gimana kalau kita patungan beliin kotak
pensil buat Rahma.”
Teteh : “Nahh, gue suka gaya loe. Oke,
kita beli nanti, besok kita kasihkan.”
Kholis : “Siipp..! (Dengan mengacungkan jempolnya).
Rahma datang, pelajaran berlangsung,
dan pulang.
Keesokanharinya…
Rahma dating kesekolah dan masuk kelas.Tetap
iKholis danTeteh belum datang.
Rahma : “Tumben Kholis dan Teteh belum datang”
Rahma meletakkan tasnya.Dan saat itu
dia melihat ada kotak pensil warna biru yang sangat bagus di atas mejanya.
Rahma : “Wahh,,biruu.. Punya siapa ini??(Memegang
kotak pensil sambil tersenyum).Andai
ini punyaku”.
Perlahan dibukanya kotak pensil itu,
ada kertas yang bertuliskan, “Untuk sahabatku, Rahma”. Kholis dan Teteh yang
sebenarnya dari tadi sudah dating akhirnya masuk kelas.
Kholis : “Semoga kamu suka ya, Ma”.
Rahma
membalikkan badan.
Rahma : “Kholis, Teteh. Jadi kalian yang
membelikan kotak pensil ini?”
Teteh : “Iya, Ma. Maaf ya, aku tidak sengaja
membaca diarymu di buku tugas
Bahasa Indonesiamu kemarin.
Kamu sendiri ditanya ada masalah apa nggak
Juga nggak mau cerita.”
Rahma : (Memeluk Kholis dan Teteh)
“Makasih banyakya, Khol, Teh. (Dengan
Penuh haru). Kalian
memang sahabat terbaikku. You’re my
everything.Maaf
Aku tidak cerita masalah
ini. Aku malu.”
Kholis : “Kenapa harus malu? Kita kan uda
temenan 1 tahun, Ma. Masak ada masalah
Nggak mau cerita.”
Rahma : “Iya, Khol. Maaf ya, besok –
besok aku pasti cerita kalau ada masalah.”
Teteh : “Haha, udah – udah. Kita tos dulu
aja buat persahabatan kita.”
Rahma&Kholis :
“Oke!” (Dengan penuh semangat).
Rahma, Kholis&Teteh : “Teteh, Rahma, Kholis, sahabat selamanya..!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar